ada gumpalan air yang menggulung dari tengah pantai menuju ketepian lalu kembali lagi berulang seperti tak bosan menabrak karang dan berbuih, terdapat kapal-kapal nelayan naik turun akibat ombak yang tak pernah tenang, pepohonan yang menari-nari bersama suara angin, ku pejamkan mata, ada suatu ketenangan yang tidak dapat aku ungkapkann lewat sebuah kata-kata ketika merasakan ketenangan ditepi pantai ini, hanya...hanya air mata yang mengalir menetes membasahi disetiap sudut lekukang pipi, entah kenapa tepi pantai ini mengantarkan aku pada sebuah kesedihan, memucak ketika teringat kau pernah menuliskan nama ku diatas pasir pantai lengkap dengan Kayu yang menjadi alat kau menuliskan 4 huruf itu
aku tetap bersikap tenang, namun gemuruh didalam hati ini deras persis sama dengan ombak yang berlari-datang kemudian lari lalu pergi lagi dengan bunyi yang sama.....aku kemudian berpaling arah dan pulang namun ku sempatkan meuliskan juga nama mu diatas pantai pasir ini
aku pulang tanpa mengahapus air mata ini, aku menunduk dan berkata Tuhan.....ijinkan kedua nama ini bersatu kembali.
aku tetap bersikap tenang, namun gemuruh didalam hati ini deras persis sama dengan ombak yang berlari-datang kemudian lari lalu pergi lagi dengan bunyi yang sama.....aku kemudian berpaling arah dan pulang namun ku sempatkan meuliskan juga nama mu diatas pantai pasir ini
aku pulang tanpa mengahapus air mata ini, aku menunduk dan berkata Tuhan.....ijinkan kedua nama ini bersatu kembali.
seiring langkah kakipun ku katakan
"Hei Manis Bersabarlah !!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar